Sabtu, 18 Februari 2012

Sebatas Khayalan

Aku sayang kamu...
Buliran airmata ini jatuh seketika membasahi pipi yang tengah merona karena jatuh cinta...
Bukan karena aku terharu akan perhatiannya.
Namun karena keacuhannya.
Aku tersadar dari lamunan panjang yang memberikan warna keindahan akan sebuah romansa kenangan.
Semua terpampang jelas dalam ingatan tentang aku dan kau.
Menyatu dalam angan membangun istana kasih sayang.
Namun ku masih harus berada dalam lamunan panjang itu.
Khayalan ku akan dirimu masih sebatas khayalan.
Kutidak sanggup untuk memulai.
Kuhanya sanggup untuk menunggu kepastian dari hatimu.
Ku menunggu kau melihat diriku dengan nyata dan kau gunakan hatimu untuk menyapaku.
Tidak sekadar karena fisikku namun karena hatiku.
Bundaran kristal itu harus kembali jatuh ketika melihatmu tertawa riang.
Bukan untukku, tetapi untuk dia yang mungkin telah menghiasi hatimu.
Aku menunggu bulan purnama di kegelapan malam.
Menunggu bintang kejora menyapa riang tanpa adanya tangisan kesedihan...
Akankah kau sadar dan melihatku sekarang?
Ku berdiri disampingmu.
Nyata bukan sebatas khayalan....
^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar