Andra.
Satu nama yang menyiratkan banyak kisah.
Seseorang yang menghadirkan rasa yg berbeda saat itu.
Hm, awal berkenalan dengannya tentu saja saat aku masih duduk di bangku sekolah dasar. Masih lugu dan terlalu polos untuk mengetahui rasa itu. Namun aku mensyukuri anugrah Tuhan. Karena itulah kisah klasik dlm hidupku yg akan selalu aku bawa sampai aku dewasa.
Aku mengenalnya saat aku pertama kali masuk sekolah persit tahun 2002. Saat itu kami sama sama duduk dikelas lima. Aku datang sebagai anak baru yang hanya mengenal beberapa orang saja. Awalnya tdk begitu dekat dan begitu kenal dengannya lantaran jarak tempat duduk aku dengannya cukup jauh. Tapi, aku selalu percaya dengan yang namanya tangan Tuhan, hingga suatu saat aku dan dia duduk bersebelahan walaupun tdk sebangku...
Mashi ingat dlm ingatan, saat itu kami duduk di barisan paling belakang dan dia duduk disamping kananku. Perasaanku? Biasa aja. Beneran? Iyaaaa.
Untuk pertama kalinya aku dan dia mengobrol santai ala anak SD. You know lh bagaimana percakapan anak SD zaman dl..
Lambat laun, hubungan pertemananku dengannya berlanjut. Aku senang, karena dia pria pertama yg menyatakan perasaannya padaku. Lucu sekali jika mengingat hal itu, kawan!
Untuk masalah wajah, kuakui dia emang ganteng dan manis.
Terbilang sangat manis.
Bila dibandingkan dengan wajahku, wahh,, jauh...
Aku tdk secantik putri diana.
Aku tdk semenarik annisa pohan.
Aku hanya rena irmayani dengan segala kekurangan dan kelebihan yang Tuhan berikan padaku.
Dan ternyata dia menikmati itu.
Tuhan masih mengizinkan aku dengannya utk bersama.
Hingga kami tetap berada dalam naungan yang sama setelah tamat SD.
Kami tetap berhubungan, tetapi tdk lagi sebagai teman, melainkan diatas teman. Pacaran! Yak! Tapi pacaran ala anak SMP. Cinta monyet. Wow, sayangnya dia playboy. Wajar sih mengingat dia ganteng. Hahaha.. gara gara dia, aku sempat bertengkar dengan sahabatku. Hubungan kami mengalami pasang surut alias putus sambung layaknya benang layang-layang. Sampai akhirnya kami benar-benar tdk mengalami putus sambung lagi melainkan putus beneran sampai aku dekat dengan pria lainnya alisa teman sekelasku sendiri. nah, setelah 3 tahun aku gak ketemu dengan dia, pada akhirnya Tuhan masih berbaik hati mengizinkan aku bertemu dengannya dalam forum reunian bersama teman-teman SD saat puasa kemarin. Untuk pertama kalinya kami berbicara lagi. Melalui pertemuan singkat itu, kami mulai berkomunikasi lagi, namun sayang, kami tdk bis sebebas dulu dlm mengekspresikan perasaan sebagai seorang mantan kekasih karena kekasih hatinya kini sangat over protektif. Aku menghargai itu, Ndra. Karena bagaimanapun kamu adalah masa laluku dan kini kamu adalah temanku. Nah, berawal dari sana aku percaya bahwa Tuhan masih mengirimkannya untukku. Walau aku tahu kini dia bukan milikku. Aku sadar dia telah memiliki seorang bidadari hati. Namun, bukan itu yang kumaksud. Tuhan mengirimkan dia untukku bukan sebagai kekasih melainkan sebagai seorang teman yang akan saling berbagi. Aku selalu mendoakanmu dengan kekasihmu bahagia selalu, kawan.
Doa ini sama seperti doa kedua orangtuamu yang senantiasa mengharapkan kebahagiaan untuk dirimu dan dirinya.
Terima kasiii andra atas kisah klasik yang pernah kita torehkan bersama dulu...
J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar